Pages

Jumat, 01 Juli 2011

Pengalaman Perdana di Sindoro

Lokasi : Gunung Sindoro

Tanggal : 26-27 Agustus 06


Hai alam,kini kau memanggil hatiku…

kenalkan aku pada rimba mu

kenalkan aku pada bunga-bunga manis mu

kenalkan aku pada perkasanya puncakmu

kenalkan aku pada misterimu, wahai alam…



Pendakian ke Sindoro ini awalnya ada sedikit kontroversi. Kayak film horror semi porno aja ada kontroversi. Hahaha. Kepala sekolah kami gak setuju ada acara pendakian, alasan nya kenapa saya juga gak begitu ngerti. PAYAH.

Awalnya sih iseng aja, gimana sih rasanya 2 hari menghabiskan waktu di gunung. Gunung itu bagaimana isinya? Dari kejauhan begitu biru indah, bagaimana kalau kita bersamanya. Gimana dinginnya, gimana makan seadanya, gimana track nya, gimana lebatnya hutan disana, gimana puncaknya. GIMANA?

Lucu nih kalo inget pertama kali nanjak. Celana jins, sepatu baru (karena cuma punya sepatu sekolah, jadi aku beli sepatu K-zoot putih, tu masih tersimpan dikardus, hehehe), jaket, dan logistik. Hihihi.

Berkumpul di pasar sapi sekitar jam 15.00. Ternyata peserta lumayan banyak, sekitar 30 orang. Dari kelas saya, seingat saya hanya saya dan Sonia. Saya bersusah payah membujuk Sonia agar mau ikut, biar saya ada temen ceweknya gitu. Hehehe. Mungkin kalau Sonia gak ikut, saya juga gak kenalan sama gunung.

Sindoro??? Gunung yang gersaaaaaang.

Perjalanan dimulai pukul 19.00 (kayaknya :P)… pendakian ini diwarnai hal yang belum pernah aku alami. Berbagi makanan,air ,senter, temen ada yang keseleo, saling menunggu saat ada yang ingin istirahat, mengulurkan tangan saat track begitu sulit dilewati, banyak pokoknya!

Kami tidur di pos III. Jam 12an kayaknya. Brrrr. Angin menusuk tulang, sehelai jaket tebal yang kugunakan tak mampu menahannya. Sialnya lagi gak ada yang bawa tenda, aku kira semua persiapan sudah di handle panitia, ternyata... Jadi kami semua harus tidur bercumbu dengan tanah, sebelum mata terpejam saya sebentar menikmati bintang yang tersebar di hamparan langit malam.

Dengan mata yang masih susah diajak kompromi, tapi akhirnya dengan terpaksa mau juga, jam 2 bangun, lalu kami melanjutkan perjalanan menuju puncak. Beberapa teman ada tinggal di pos III, termasuk Sonia, tapi saya belum tuntas menjawab semua rasa ingin tahu saya.

Melanjutkan perjalanan setapak pelan-pelan.

Jalan nya nge trek bgt..!!

Hati kadang ingin menyerah...

Sampai padang edelweiz deket puncak... Sunrise terasa hangat. Saya menikmatinya, dan mengabadikannya di C75, yang masih VGA. Hahaha. Sumbing kelihatan!!! Yihaaa. Begitu biru, seperti menantang. Bisa gak ya suatu saat saya kesana??

Perut mulai berdemo. Lalu kurogoh tas ransel. Di tas ada wafer dan pop mie. Ya uda, tanggonya dibuka aja, bagi-bagi sama Ringgo n Lintonk, teman baru dari kelas sebelah rupanya, tapi masih laper, uhh..

Mata saya langsung hijau ! Sinyal saya langsung full. Antena saya langsung tuing-tuing. Ada cewek-cewk lagi masak, mereka juga tim kami. :D

Mereka masak mie, tapi kok meragukan ya? Ah bodo ah. Setelah saya coba, HOEK (bukannya saya kemayu ya, tapi bener-bener, rasanya aneh !).Dari rasa mie gunung yang aneh itu, saya jadi kurang begitu suka digunung makan mie.

Pendakian perdana saya gak sampai puncak, tapi saya senang sekali. J. Saya diberi edelweiz oleh mas Anto. Hehehe. Makasi ya mas ! It’s so beautiful.

Setelah matahari cukup menyengat di kulit kami. Saya, Ringgo, Lintonk turun, kami berlari-larian, hingga debu berhamburan, MENYENANGKAN SEKALI. Lalu kami istirahat kalo gak salah di pos 3 bareng temen-temen yang lain.

KEBAKARAN !

Saya melihat dari pos 3, dengan keadaan kepala menengok diatas (dalam arti kebakaran cukup jauh), kebakaran itu merembet dari 1 pohon 1 ke pohon lain. Beberapa temen saya terjebak disana, beberapa senior datang menolong. Masih terekam kok di pikiran gimana kebakaran disana (lumayan). Kata mas Anto sih ada sengaja yang bakar tu hutan. Soalnya kami (termasuk saya juga) papasan sama beberapa orang yang aneh, bawa jerigen,yahh saya kira isinya air. Ternyata… ARRRGHHH ! Kenapa berperilaku sedemikian… saya hanya protes didalam hati.

Masih terekam juga dalam ingatan, pas hari Senin nya denger-denger Mas Anto diomelin kepala sekolah karena hari Senin siswa yang pada ikutan naik gunung kebanyakan yang bolos karena kecapean mungkin, termasuk saya sendiri. Hahaha. Nah, Selasa nya aku, Lintonk, Ringgo, Tolank, Sonia Paijo, haduhh sapa lagi pada pamer muka jelek habis naik gunung. Hahaha. Kulit kering, lecet sana sini, bibir mlethek, wajah jadi kayak tomat (itu aku sendiri loh), badan sakit semua, yah… itulah kami hari itu.


NB : gak ada fotonya! file ilang. Hehehe

0 komentar:

Posting Komentar